Kumpulan Informasi CPNS dan BUMN | Lowongan Kerja CPNS 2011 – 2012 |
Lowongan Kerja BUMN 2011 – 2012 | Lowongan Kerja 2011 – 2012
http://www.informasicpnsbumn.com/
Rabu, 28 Maret 2012
Kamis, 22 Maret 2012
Autobiografi
I. Sejarah dan Perkembangan
Autobiografi
A.
Pengertian Autobiografi
Autobiografi
adalah Biografi yang ditulis oleh seorang Tokoh tentang kehidupannya dan
tentang perjalanan hidup yang dilaluinya. Mulai dari kanak - kanak sampai waktu
yang ditentukan oleh Penulis Autobiografi.
B. Asal Usul Autobiografi
Kata autobiografi pertama kali digunakan
oleh William Taylor pada 1797 di Inggris dan diterbitkan secara berkala yang
berupa Review Bulanan. Namun bentuk autobiografi kembali ke jaman dahulu.
Penulis
aubiografi umumnya mengandalkan pada berbagai dokumen dan sudut pandang;
autobiografinya namun mungkin didasarkan sepenuhnya pada memori
penulis. Erat terkait dengan otobiografi (dan kadang-kadang sulit untuk tepat
membedakan dari itu) adalah bentuk memoir.
Ratusan
sudah buku autobiografi, memoar, perjalanan hidup dan semacamnya yang
diterbitkan oleh penerbit Indonesia. Dari tahun ke tahun ada saja penerbit yang
menerbitkan kisah hidup (biografi) orang-orang terkenal, para pemimpin atau
mereka yang merasa ada sesuatu yang penting dalam perjalanan hidupnya. Buku
tampaknya merupakan tugu kenangan bagi orang-orang tertentu,
terutama bagi mereka yang menulis sendiri riwayat hidupnya.
Mengapa
orang tertarik untuk menerbitkan buku semacam ini? Apakah karena penerbitan
buku kisah kehidupan ini laris di pasaran dan mendatangkan keuntungan baik
kepada penerbit maupun pengarang? Dari antara sekian banyak autobiografi yang
terbit di Indonesia, ada sebuah buku yang menarik dari segi pemasaran, yakni
buku yang berjudul Soemitro, dari Pangdam Mulawarman sampai
Pangkopkamtib sebagaimana dituturkan kepada Ramadhan K.H., yang diterbitkan
oleh Pustaka Sinar Harapan tahun 1994. Hebatnya, buku ini dicetak ulang sampai empat
kali dalam sebulan! Buku kisah kehidupan lainnya belum sehebat itu.
Menurut beberapa penerbit,
buku semacam ini umumnya seret peredarannya. Tidak jarang pengarangnya sendiri
turut membiayai penerbitannya. Buku biografi jadilah semacam sumbangsih
pemikiran orang tertentu untuk masyarakat, paling sedikit bagi masyarakat
sekeliling tokoh yang dikisahkan.
Bagaimana
orang menanggapi sebuah autobiografi, memoar, biografi atau semacamnya? Banyak
ragam pendapat orang. Ada yang menganggap buku itu bagus, meluruskan sesuatu
hal yang tadinya dianggap lurus, memberikan kenikmatan hidup atau sebaliknya,
ada yang beranggapan bahwa buku semacam itu hanya pamer pujian kepada diri
sendiri, tidak jujur karena tidak mengungkapkan kisah yang sebenarnya.
Di
negeri yang sudah maju, riwayat hidup yang dibukukan dianggap sebagai sebuah
karya sastra yang menarik untuk dikaji. Sallie Mcfaqua dalam buku Speaking in
Parables menyediakan satu bab khusus membahas kisah kehidupan diri ini. Ia
beranggapan bahwa autobiografi dan semacamnya perlu diperhatikan dan dinikmati
karena di dalamnya terdapat sebuah kisah kehidupan.
Peristiwa
yang dihadapi sang tokoh diungkapkan khususnya yang tak lazim terdengar,
rahasia kehidupan (gagal ataupun sukses), rangkaian kejadian dari lingkungan
yang diakrabi sang tokoh.
Sebuah autobiografi
yang baik mirip sebuah parabel yang dalam ruang lingkup agama, semacam
pengakuan tokoh agama, sekadar contoh Pengakuan Agustinus terus dibaca orang
dari abad ke abad karena yang diungkapkan merupakan sesuatu yang kurang lazim,
bukan yang menarik dari diri sendiri melainkan tentang diri dalam hubungannya
dengan Tuhan. Dalam hal ini, orang membaca autobiografi karena ia mencari diri
sendiri, membaca perjalanan hidup diri sendiri, semacam metafora diri, siapakah
aku ini? Kisah diri diungkapkan sedemikian rupa, sebuah inti kehidupan yang
menurut Roy Pascal memunculkan master form.
Orang
membaca autobiografi bukan khusus mencari penanggalan (kecuali kepentingan
sejarah), nama, tempat, melainkan untuk mengetahui cara menanggapi, penyusunan,
pemahaman tentang apa yang dirasakan seorang individu, bagaimana ia
mengungkapkannya, bahwa seorang individu dapat dihubungkan dengan diri orang
lain. Lalu, hal ini dapat menolong pembaca membayangkan diri sendiri. Kisah
yang demikian menjadi narasi yang indah, sebuah kisah yang efektif, artinya
pengaruhnya menjelma di dalam diri pembaca. Semacam dialog yang hidup.
Penutur
kisah--tentu dengan penyajian yang estetis dan berseni--yang membuat karya
tentang hidupnya menjadi seperti sebuah metafora diri, bertujuan mengungkapkan
diri, kesadaran dunia dalam melalui tahapan rincian hidup yang historis dan
aktual. Itu semacam proses yang membawa pembaca kepada pengenalan diri sang
tokoh sehingga melibatkan pembaca dalam perjalanan hidupnya.
Begitulah,
sebuah autobiografi sejati hanya dapat ditulis oleh orang yang berjiwa matang,
merasakan kehidupan berdialog dengan kehidupan itu antara interaksi jiwa
luar-dalam. Jarang ada autobiografi yang ditulis dalam usia muda, kecuali
autobiografi Malcolm X (diterbitkan oleh Risalah Gusti, 1995) yang mengusung
penderitaan kelompoknya (semacam jurubicara yang menghayati dan menjadi master
from dari komunitasnya).
Sebagai
karya seni, penulis kisah kehidupan diri ini tentu memiliki sudut pandang diri.
Ia tidak hanya bertutur tentang sejumlah kejadian. Kalau ia menuturkan sejumlah
kejadian, ada maksud di dalamnya dan memiliki kesatuan (unity). Setiap kejadian
harus ditampakkan sebagai bagian dari proses, berjalin satu dengan yang lain,
menjadi satu untaian yang menyatu dari sudut pandang tertentu sehingga
menimbulkan suasana "sense" dan "makna" di hati pembaca.
Dari
sudut estetika, di dalam sebuah autobiografi terjadi proses peleburan
dunia-dalam dan dunia-luar secara integral. Atau menurut Roy Pascal, kebenaran
autobiografis dan estetis bukanlah kebenaran atas pemahaman, melainkan karena
keberadaannya (of being). Bukan sekadar pengetahuan atas sesuatu, melainkan
sebuah kehidupan yang hidup.
Sesungguhnya, autobiografi atau
biografi,
memoar dan semacamnya yang sejati bukanlah tiruan dari sejumlah fakta yang
rinci secara lahiriah, melainkan konsistensi pola susunan atau master form
dalam hubungannya dengan perjumpaan seseorang dengan dunianya.
Kita
membaca kisah seorang tokoh karena di dalamnya ada sebuah kenyataan hidup yang
diolah kembali dengan nalar-batiniah sehingga memantulkan bagian hidup yang
menginti dan bermakna.
Membaca
sebuah kisah kehidupan, berarti kita menelusuri kisah kehidupan lahir dan batin
pengisah sehingga kita mendapati sebuah hikmat yang praktis dari dalam
kehidupan ini.
Sebuah
karya yang jujur akan mudah diketahui. Sementara, kisah-kisah kehidupan yang
sudah super ... akan berlalu seperti angin.
"
Autobiografi bukanlah tiruan fakta lahiriah, melainkan konsistensi pola susunan
dalam hubungannya dengan perjumpaan seseorang dengan dunianya. "
Kita
membaca kisah seorang tokoh karena di dalamnya ada sebuah kenyataan hidup yang
diolah kembali dengan nalar-batiniah sehingga memantulkan bagian hidup yang
menginti dan bermakna.
II.
Jenis Autobiografi
1.
Autobiografi sebagai kritik Totalitarianisme
Korban
dan penentang rezim totaliter telah mampu menyajikan kritik mencolok dari rezim
melalui bentuk autobiografi dari penindasan mereka. Di antara autobiografi
terkenal dari karya-karya tersebut adalah tulisan-tulisan Primo Levi, salah
satunya adalah Shoah. Demikian pula, ada banyak karya rincian kekejaman dan
kedengkian rezim Komunis (misalnya, Nadezhda Mandelstam's Hope terhadap Hope).
2. Autobiografi Sensasional
Dari
abad ke-17 dan seterusnya, "skandal memoar" oleh Libertini
seharusnya, melayani selera publik , telah sering dipublikasikan. Biasanya
samaran, mereka (dan) sebagian besar karya fiksi yang ditulis oleh
ghostwriters.
Jadi
yang disebut "autobiografi" atlet profesional modern dan media
selebriti-dan pada tingkat lebih rendah tentang politisi, umumnya ditulis oleh
pengarang untuk orang lain yang, secara rutin diterbitkan. Beberapa selebriti,
seperti Naomi Campbell, mengaku tidak membaca autobiografi mereka.
3. Autobiografi seseorang yang tidak terkenal
Sampai
tahun terakhir, beberapa orang tanpa klaim asli terkenal menulis atau
menerbitkan autobiografi bagi masyarakat umum. Dengan keberhasilan kritis dan
komersial di Amerika Serikat memoar seperti Angela's Ashes dan The Color of
Air, Namun, semakin banyak orang telah didorong untuk mencoba tangan mereka di
genre ini.
4. Autobiografi Palsu
Tren
ini juga mendorong autobiografi palsu, terutama yang terkait dengan 'penderitaan
menyala,' di mana penulis telah diduga menderita menjadi bagian dari sebuah
keluarga yang disfungsional, atau dari masalah sosial, atau penindasan politik.
5. Autobiografi Fiksi
Istilah
"autobiografi fiksi" telah diciptakan untuk mendefinisikan novel
tentang seorang tokoh fiktif yang ditulis seolah-olah karakter itu menulis
biografi mereka sendiri, yang Flanders Daniel Defoe Moll, adalah sebuah contoh
awal. Charles Dickens 'David Copperfield klasik seperti lain, dan JD Salinger's
The Catcher in the Rye adalah contoh modern terkenal otobiografi fiksi.
Charlotte
Bronte's Jane Eyre adalah contoh lain dari autobiografi fiktif, seperti yang
tercantum pada halaman depan versi asli. Istilah ini juga dapat berlaku untuk
karya fiksi yang mengaku otobiografi karakter nyata, misalnya, Stephen Marlowe
Kematian dan Kehidupan Miguel de Cervantes.
III.
Masalah dengan autobiografi
1.
Kecenderungan untuk melebih-lebihkan jika berbicara mengenai diri mereka, dan
membuat opini seolah sebagai fakta.
2.
Tidak dapat dipastikan. Jika satu-satunya sumber dari suatu fakta mengenai
salah seorang tokoh adalah diri tokoh tersebut sendiri, maka pembaca tidak
dapat memastikannya. Pembaca tidak akan dapat memastikan harapan, mimpi,
pemikiran, dan aspirasi tokoh tersebut. Walaupun mungkin benar, jika pembaca
tidak dapat memastikan hal tersebut, hal tersebut tidak layak dipublikasikan.
3.
Orang sering memasukkan informasi ke dalam autobiografi yang belum pernah
diterbitkan di tempat lain, atau merupakan hasil dari pengetahuan dari tangan
pertama. Informasi semacam ini mengharuskan pembaca untuk melakukan riset
primer untuk dapat memastikannya. (Sebagai contoh: Kecuali jika ukuran sepatu
Anda, untuk suatu alasan yang luar biasa, telah menjadi pengetahuan publik,
memasukkan ukuran sepatu Anda ke dalam artikel mengenai diri Anda adalah riset
orisinal, karena untuk memastikan hal itu mengharuskan pembaca untuk datang
kepada Anda dan mengukur kaki Anda sendiri).
IV.
Contoh Autobiografi Tokoh Dunia
15.
Frederick Douglass,
Narrative of the
Life of Frederick Douglass, an American Slave, Written By Himself,
1845
24.
Dizzy Gillespie,
Dizzy: To be or not to bop : the autobiography of Dizzy Gillespie with Al
Fraser
26.
Johann Wolfgang Von Goethe,
The Autobiography Of Goethe: Truth And Poetry, From My Own Life, 1848
32.
Alphonse de Lamartine,
Les Confidences, 1849, Nouvelles confidences, 1851, Mémoires Politiques,
1963, etc
33.
S. Lewis,
Surprised by Joy: The Shape of My Early Life
Leonor López de Córdoba, Memorias, early 15th century
Leonor López de Córdoba, Memorias, early 15th century
V.
Contoh Autobiografi di Indonesia
PROFESIONALISME
ALA CHRISYE (ALM)
(Tulisan ini saya buat tahun 2007 sebagai
apreasiasi terhadap Chrisye (alm) atas prinsip profesionalisme yang ditunjukkan
dalam profesinya, dan prinsip itu di-share kepada kita semua melalui sebuah
buku.
Salah satu kesukaan saya adalah
membaca buku biografi atau autobiografi orang-orang yang terkenal. Menurut
saya, selalu ada saja pelajaran atau lessons learned yang bisa dipetik
dari pengalaman hidup mereka, setidaknya dari apa yang dituliskan di buku itu.
Nah, salah satu buku yang biografi
yang menarik adalah “Chrisye : Sebuah Memoar Musikal” yang ditulis
oleh Alberthiene Endah. Mengapa menarik ? Karena buku ini tidak hanya berkisah
mengenai sang legenda musik Indonesia, Chrisye, melainkan juga berisikan
berbagai hikmah atau lessons learned yang diungkapkan oleh (alm)
Chrisye berkaitan dengan perjalanan hidupnya sebagai penyanyi atau musisi.
Hampir semua himah atau lessons learned yang disampaikan (alm) Chrisye
relevan dengan berbagai teori atau konsep manajemen yang lazim dipergunakan
dalam bisnis.
Petikan dari buku tersebut, “Berpuluh
tahun saya menjalani profesi penyanyi, saya akhirnya menyadari bahwa pencapaian
terbesar saya adalah bahwa saya bisa terus berjalan dalam proses. Saya bisa
setia pada musik. Saya bisa banyak menggenggam nilai kehidupan berkat musik.
Dan saya sangat bahagia jika bisa membagikan pengalaman buat siapapun yang
ingin bertahan dalam profesi yang dicintai ! ..(halaman 325) “.
Saya merangkum dari buku tersebut,
setidaknya ada 6 pelajaran yang menarik, berkaitan dengan kesuksesan berkarir,
yang juga lazim dibahas dalam dunia manajemen.
LESSON 1 : JADILAH DIRI SENDIRI
LESSON 2 : KREATIVITAS, DIUNDANG, TAPI JANGAN DIPAKSA !
LESSON 3 : MEMILIH PARTNER, JANGAN ASAL COMOT !
LESSON 4 : JANGAN RESAH DENGAN PERSAINGAN (KOMPETISI)
LESSON 5 : CIPTAKAN SESUATU YANG BARU (VALUE INNOVATION)
LESSON 6 : JANGAN LUPAKAN SPIRITUALITAS
Mari kita tinjau satu persatu.
LESSON 1 : JADILAH DIRI SENDIRI
Petikan buku, “Berbahagialah
seorang penyanyi bisa mendapatkan produser yang sangat menghargai warna uniknya.
Tidak mendikte, tidak menjadikannya boneka, tidak membuatnya menjadi orang lain
…. Mungkin di awal, sukses belum datang. Tapi jangan putus asa. Karena pada
sebagian orang, sukses akan berjalan seiring dengan kematangan. Jangan selalu
berpikir bahwa sukses hanya ditandai oleh kehadiran awal yang menggebrak
…(halaman 326) …. terus terang, saya lebih suka menjadi diri sendiri. Termasuk
cara bergaul saya. Kalaupun saya harus tampil impresif, itu adalah untuk
menyampaikan musik. Ada satu hal lagi yang membuat saya agak enggan berada di
tengah pergaulan selebriti. Saya mencium gelagat sifat yang artifisial di sana
… (halaman 328) ..“.
Berbagai buku yang memberikan
motivasi selaku menggaris bawahi ini, yaitu (1) jadilah diri sendiri alias
percaya diri yang tinggi, serta (2) sukses adalah sebuah proses, success is
a journey, bukan lahir dari suatu strategi yang instan. Sejalan dengan
ini, bisa dibaca pula buku tulisan Susan Long, “Difference Makers : Stories
of Those Who Dared”, diterbitkan tahun 2005.
LESSON 2 : KREATIVITAS, DIUNDANG, TAPI JANGAN DIPAKSA !
Petikan buku, “Banyak yang
bertanya, dari mana datangnya ilham mencipta lagu ? Dan bagaimana proses
kreatif saya ? Mungkin saya berbeda dengan banyak seniman musik dengan bekal
pendidikan musik formal. Saya murni hanya mengerahkan rasa untuk berkarya, dan
tentu sedikit kemahiran bermain piano karena mengerjakan melodi paling enak
menggunakan piano … Lakukanlah cara yang paling klop dengan diri Anda.
Percayalah, banyak orang-orang besar di jagad ini membuat karya besar dari
proses yang sangat sederhana …(halaman 327) “.
Edward de Bono pernah menulis buku
yang berjudul “Simplicity”, diterbitkan tahun 1998, lalu buku yang
lebih scientific ditulis oleh Michael L. George dan Stephen Wilson, berjudul “Conquering
Complexity in Your Business” diterbitkan tahun 2004. Intinya adalah, value
yang terbaik, sangat mungkin dihasilkan oleh proses kerja yang sederhana,
bahkan kalau perlu semua proses kita buat sederhana dengan perbaikan
berkelanjutan atau continuous improvements alias kaizen.
LESSON 3 : MEMILIH PARTNER, JANGAN ASAL COMOT !
Petikan buku, “Satu hal yang
paling saya pertimbangkan setelah menetapkan niat memulai album baru adalah
menentukan arranger alias penata musik. Lagu bagus, suara oke, tapi kalau
penata musiknya tidak bisa mengangkat, sebuah album seperti tak punya darah ….
Satu hal lagi yang perlu dimiliki dalam proses kerja sama adalah keikhlasan
untuk menerima kritik dan saran. Saya tidak pernah tersinggung jika diatur oleh
musisi yang usianya jauh lebih muda. Namun, tentu saja, semua dilakukan dalam
cara berkomunikasi yang saling menghargai. Jika ketemu, tidak ada salahnya
mempertahankan kerja sama itu sampai beberapa album atau proyek musik. Tetapi
selalu kritis dengan perkembangan zaman agar kita tahu kapan saatnya untuk
berganti partner. Jangan salah, partner kita pun memerlukan pindah ke penyanyi
lain agar ia bisa berkembang …(halaman 326) “.
Pada bagian ini, Chrisye berkisah
mengenai konsep partnership atau bermitra dalam bisnis. Dalam
manajemen stratejik, kita mengenal istilah strategic partnership untuk
mencapai sukses. Bagaimana definisinya ? Ya, kira-kira sama dengan apa yang
disampaikan Chrisye di atas.
LESSON 4 : JANGAN RESAH DENGAN PERSAINGAN (KOMPETISI)
Petikan buku, “Persaingan adalah
sesuatu yang positif jika itu dijadikan pemicu untuk melakukan yang terbaik.
Tapi hati-hati, kadang itu menjadi polusi untuk kemurnian berpikir. Persaingan
cukup dijadikan cambuk untuk berkarya, tapi jangan jadi bensin dalam bekerja.
Percayalah, perasaan bersaing yang membabi-buta berpotensi merusak ide,
imajinasi, bahkan juga konsentrasi …(halaman 330) “.
Berbagai teori mengenai persaingan
mengatakan bahwa efisiensi atau penciptaan value yang hebat umumnya
terjadi akibat kompetisi yang sehat. Jadi kompetisi adalah pemicu untuk great value
creation. Kelihatannya Chrisye sangat memahami ini …
LESSON 5 : CIPTAKAN SESUATU YANG BARU (VALUE INNOVATION)
Petikan buku, “Buat saya, sebuah
album haruslah digarap serius. Satu hal yang selalu saya pikirkan adalah
membuat sesuatu yang baru di dalam setiap album. Jangan sampai terjadi
pengulangan. Mempertahankan ciri khas boleh-boleh saja, tetapi bukan berarti
menjadi stuck dan jalan di tempat. Inovasi bisa dilakukan lewat berbagai hal,
kreativitas musik, pemilihan lagu, mengemas performa, yang penting jaga
kekhasan vokal dan gaya menyanyi. Dua hal itu jangan sampai berubah. Karena
begitu ia berubah, anda kehilangan identitas …(halaman 325) “.
Konsep blue ocean strategy
didasari oleh value innovation model yang juga dikembangkan oleh Kim
Chan dan Maugborne. Persainganlah yang akhirnya membuat orang jadi berinovasi
dan berkreasi, sehingga membentuk samudera biru sendiri. Apa yang disampaikan
Chrisye seperti kreativitas musik, pemilihan lagu, serta mengemas performa,
adalah strategy canvas dalam konsep blue ocean strategy.
Chrisye juga terlihat sangat memahami
(walaupun mungkin tidak pernah belajar khusus) konsep built to last dari
Jim Collins dan Jerry Porras. Inovasi boleh berubah, tetapi jagalah core
value, yaitu kekhasan vokal dan gaya menyanyi. Jika Jim Collins dan Jerry
Porras melakukan riset terhadap perusahaan-perusahaan yang sanggup bertahan
lama, dan terdapat ciri khas ini, maka mungkin ciri khas ini pulalah yang
membawa Chrisye masih tetap eksis di dunia musik Indonesia sampai sekarang …
LESSON 6 : JANGAN LUPAKAN SPIRITUALITAS
Petikan buku, “Buat saya,
spiritualitas memberikan lebih dari sekedar memiliki agama, karena
spiritualitas memberikan rasa aman, tenteram, dan jalan. Saya merasakan hidup
dan karir saya bergulir pada tujuan yang jelas berkat pendalaman spiritualitas
yang saya jalani …(halaman 334)“.
Konsep spiritualitas dalam manajemen
memang mulai mendapatkan tempat, karena mulai diyakini berkaitan dengan
motivasi dan kinerja, baik pada tingkat individu sampai dengan organisasi.
Berbagai konsep pun bermunculan, dan konsep SQ (spiritual quotient)
pertama kali diperkenalkan oleh Ian Marshall dan Danah Zohar, dan mendapat
sambutan dari kalangan pebisnis.
Jadi, kita bisa belajar dari buku
apapun, dan dari siapa pun, tidak selalu dari buku teks yang rumit dan jelimet,
dan tidak selalu dari pakar atau profesor ternama … kita bisa belajar dari
siapa saja kan ? …
Salam
Riri Satria
Riri Satria
DAFTAR
PUSTAKA
Diakses
pada tanggal 16 Maret 2012
Diakses
pada tanggal 16 Maret 2012
Diakses
pada tanggal 16 Maret 2012
Diakses
pada tanggal 16 Maret 2012
Join UB, be The Best
Universitas Brawijaya
Join UB, be The Best
Kota Malang merupakan daerah pariwisata yang dikelilingi pegunungan beriklim sejuk dan pemandangan
yang indah, dengan visi Kota Malang, “menjadi kota pendidikan internasional”.
Malang adalah kota yang ideal sebagai tempat belajar bagi
para mahasiswa. Disertai dengan biaya hidup yang murah dan kondisi kota yang
aman, menjadikan Malang merupakan kota pendidikan.
Masyarakat yang ramah yang mengakar pada kekayaan budaya
dan kejayaan maharaja Brawijaya merupakan modal yang mendasari berdirinya Universitas
Brawijaya, yang diresmikan pada tahun 1963 menjadi Universitas Negeri melalui
Surat Keputusan Presiden Nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5 Januari 1963
yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis) Universitas
Brawijaya.
Organisasi
Universitas Brawijaya (UB) adalah Perguruan Tinggi
Pemerintah (PTP) yang menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) yang
telah disahkan Menteri Keuangan melalui ketetapannya nomor: 361/KMK.05/2008
tanggal 17 Desember 2008, berkedudukan di Jalan Veteran Kota Malang, Jawa
Timur.
Alamat/Laman/Website
Universitas Brawijaya
Jalan Veteran Malang, 65145
Telepon: 0341-551611-Hunting; 0341-575777; Fax. 0341-565420
e-mail: rektorat@ub.ac.id; protokol@ub.ac.id
Jalan Veteran Malang, 65145
Telepon: 0341-551611-Hunting; 0341-575777; Fax. 0341-565420
e-mail: rektorat@ub.ac.id; protokol@ub.ac.id
Panitia Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru UB
Bagian Akademik
Gedung Rektorat UB Lantai-2
Telepon: 0341-575754, Fax.: 0341-575813
e-mail: baak@ub.ac.id
Bagian Akademik
Gedung Rektorat UB Lantai-2
Telepon: 0341-575754, Fax.: 0341-575813
e-mail: baak@ub.ac.id
Fakultas dan Program
Universitas Brawijaya memiliki 12 fakultas, 1 program
setara fakultas, yaitu: Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu
Administrasi, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Teknik,
Fakultas Kedokteran, Fakultas Perikananan dan Ilmu Kelautan, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Telnologi Pertanian, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Budaya, Program Kedokteran Hewan.
Program Studi S-1
29 program studi kelompok IPS :
·
Ilmu Hukum
|
·
Perencanaan Pembangunan
|
·
Sastra Inggris
|
·
Ekonomi Pembangunan
|
·
Administrasi Pemerintahan
|
·
Sastra Jepang
|
·
Ekonomi Islam
|
·
Ilmu Perpustakaan
|
·
Bahasa dan Sastra Perancis
|
·
Keuangan dan Perbankan
|
·
Bisnis Pariwisata
|
·
Bahasa dan Sastra Cina
|
·
Manajemen
|
·
Sosiologi
|
·
Pendidikan Bhs & Sastra Inggris
|
·
Akuntansi
|
·
Ilmu Komunikasi
|
·
Pendidikan Bhs & Sastra Jepang
|
·
Ilmu Administrasi Publik
|
·
Psikologi
|
·
Pendidikan Bhs & Sastra Indonesia
|
·
Ilmu Administrasi Bisnis
|
·
Hubungan Internasional
|
·
Antropologi Budaya
|
·
Bisnis Internasional
|
·
Ilmu Politik
|
·
Seni Rupa
|
·
Administrasi Perpajakan
|
·
Ilmu Pemerintahan
|
45 program studi kelompok
IPA :
·
Agribisnis
|
·
Ilmu Keperawatan
|
·
Matematika
|
·
Agroekoteknologi
|
·
Ilmu Keperawatan (Kelas Khusus)
|
·
Ilmu dan Teknologi Pengolahan
Pangan
|
·
Peternakan
|
·
Gizi Kesehatan/Ilmu Gizi
|
·
Ilmu Komputer
|
·
Teknik Sipil
|
·
Pendidikan Dokter Gigi
|
·
Instrumentasi
|
·
Teknik Mesin
|
·
Kebidanan
|
·
Geofisika
|
·
Teknik Elektro
|
·
Farmasi
|
·
Statistika
|
·
Teknik Pengairan
|
·
Agrobisnis Perikanan
|
·
Keteknikan Pertanian
|
·
Arsitektur
|
·
Teknologi Hasil Perikanan
|
·
Nutrisi Pangan
|
·
Perencanaan Wilayah & Kota
|
·
Manajemen Sumberdaya Perairan
|
·
Bioteknologi Pangan &
Agroindustri
|
·
Teknik Industri
|
·
Budidaya Perairan
|
·
Teknik Bioproses
|
·
Teknik Informatika
|
·
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
|
·
Teknik Sumberdaya Alam dan
Lingkungan
|
·
Teknik Komputer
|
·
Ilmu Kelautan
|
·
Agroindustri Hasil Hutan
|
·
Sistem Informasi
|
·
Biologi
|
·
Teknologi Industri Pertanian
|
·
Teknik Kimia
|
·
Kimia
|
·
Bisnis Pangan
|
·
Pendidikan Dokter
|
·
Fisika
|
·
Pendidikan Dokter Hewan
|
Seleksi penerimaan mahasiswa baru program stara satu (S-1) di UB
diselenggarakan melalui 2 jalur, yaitu: Jalur Nasional (SNMPTN) dan Jalur Mandiri. Jalur Nasional terdiri
dari Ujian Tulis, Undangan, dan Bidik Misi. Sedangkan Jalur Mandiri terdiri
atas : Kemitraan (Daerah, Instansi, Sekolah), SPMK, dan Prestasi Non Akademik.
Fasilitas
Untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif, UB telah menata
lingkungannya dengan motto: Kampus “AMANAH” (Aman-Nyaman-Indah) yang diharapkan
akan mampu membuat semua mahasiswa betah tinggal di kampus. Selain fasilitas
utama penunjang proses belajar seperti Laboratorium, Perpustakaan, Hotspot
diseluruh area kampus, juga tersedia fasilitas penunjang lainnya bagi
mahasiswa, yaitu: GOR Bola Basket, GOR Tenes, GOR Futsal, Gedung Serbaguna
(Samantha Krida), Gedung Student Centre, Asrama Mahasiswa, Fitness Center,
Gazebo. Disamping itu sedang dibangun pula Sport Corner, Kolam Renang, Gedung untuk UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), Rumah
Sakit Pendidikan, Asrama Mahasiswa dan Masjid Kampus.
Biaya Pendidikan
Dalam rangka
membantu para mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi, selain telah
diterapkan SPP secara proporsional berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua,
juga diberi beasiswa dalam jumlah yang tidak sedikit, yakni mencapai 4.676
orang pada tahun 2010 mencapai Rp. 16 M. (Rincian biaya pendidikan dapat
dilihat di Web: www.ub.ac.id).
Prestasi dan Keunggulan
UB sebagai “World Class Entrepreneurial University” telah
meraih berbagai prestasi, atara lain:
·
Akreditasi
Institusi Perguruan Tinggi (AIPT)= A, dan sebgaian besar Program Studi telah
terakreditasi A
·
Smart Campus Award 2010, dimana UB menjadi yang
terbaik dalam kategori The Most
Interactive LocalNode.
·
Rangking
59 Asia Tenggara versi Webomatrics
·
Tahun
2008 masuk rangking 500+ dunia, versi THES
(QS World University Rankings) bersama-sama 7 PT lain di Indonesia
·
Tahun
2009 masuk rangking 191 di Asia menurut THES
·
Tahun
2008 masuk peringkat 3 diantara PT di Indonesia versi Ditjen Dikti.
·
Membuka
Kelas Internasional melalui seleksi Jalur Mandiri untuk semua fakultas
·
Mahasiswa
Asing berasal dari: USA, Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, Myanmar, Libia,
Bosnia, Timor Leste.
Di bidang penelitian, publikasi ilmiah dosen dan perolehan
patent, pada tahun 2010 telah meraih prestasi peringkat 5 terbaik, dari seluruh
PT di Indonesia.
Atmosfir Akademik (kehidupan mahasiswa, lingkungan sosial, dsb)
Bandwidth Internet tersedia sebesar 100 Mbps dengan dana
mencapai Rp.5 M/tahun. Akses pada jaringan secara internal menggunakan fiber
optik ke berbagai fakultas. Perluasan akses wireless terpasang di semua lokasi yang
memudahkan sivitas akademika UB dalam menikmati layanan Internet, dengan
kapasitas email sebesar 1GigaByte (1000MB) tiap user.
Tersedianya berbagai aplikasi online, termasuk E-Learning
serta Blog bagi Dosen dan Mahasiswa untuk penggunaan blended learning dan
meningkatkan kemampuan menulis dan berekspresi bagi mahasiswa. Livestreaming
wisuda serta acara besar UB lainnya, situs online beasiswa bagi mahasiswa,
serta integrasi seluruh sistem akademik UB telah berguna untuk meningkatkan
validitas data yang tersebar luas di berbagai unit kerja.
Prestasi di bidang kemahasiswaan, UB mampu meraih prestasi
sebagai: Juara Umum PIMNAS 2 kali
berturut-turut pada tahun 2008 dan 2009 sekaligus mendapat penghargaan sebagai
Penyelenggara PIMNAS Terbaik dari Dirjen Dikti. Berbagai prestasi telah diraih
mahasiswa UB di bidang olah raga dan seni, baik di tingkat nasional maupun
internasional.
Mitra Kerjasama
Jalinan kerjasama UB dengan perguruan tinggi dan instansi di
dalam negeri dan luar negeri telah banyak dilakukan, dalam bentuk Program
Double Degree, Pertukaran Mahasiswa, Sandwich Program dan Join Research.
Dalam rangka menerapkan program “World Class Enterpreneurial University” (WCEU), telah dilaksanakan kerjasama
dengan berbagai perguruan tinggi luar negeri, yaitu: 5 PT Thailand, 8 PT Jepang,
4 perguruan tinggi Taiwan, 3 PT USA, dan beberapa peguruan tinggi di Australia,
Belanda, Jerman.
Alumni
Hasil studi pelacakan alumni (tracer study) menunjukkan
bahwa alumni UB telah berhasil meniti karir di dalam dan luar negeri, dengan
masa tunggu rata-rata kurang dari 4 bulan dan gaji pertama rata-rata sekitar
Rp. 2 Juta/bulan.
Saat ini banyak Kepala Daerah di Indonesia yang sedang
menjabat berasal dari alumni UB (Gubernur Kalbar, Wagub Kalsel, Walikota
Malang, Walikota Kupang, Walikota Kediri, Bupati Kediri, Bupati Timor Tengah
Utara, Bupati Pasuruan, Bupati Hulu Sungai Selatan, Wabup Kediri, Sekda Prov
Kalsel, Sekda Kota Kediri, Sekda Magetan, Sekda Tulungagung, dll.), beberapa
menjadi birokrat dan pengusaha besar dan bahkan menjadi menteri termuda di
Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)